Pages

Tuesday, March 10, 2015

Selingkuh Jangan Dibalas Selingkuh



Siang-siang, baru saja mulai makan nasi kotak sepulang dari rapat di kantor orang, ada yang membuka obrolan di ruangan. Temanya selingkuh. Saya jadi tergoda pengin menuliskan sedikit di blog.

Jadi begini, ada PNS (perempuan) yang dilaporkan ke instansinya dan ke Inspektorat oleh suaminya karena selingkuh (sampai ke tahap hubungan intim). Nah, katanya, alasan si ibu PNS ini selingkuh adalah karena ingin balas dendam terhadap suaminya yang udah selingkuh duluan.

gambar diambil dari sini

Nah lho.. kasihan juga ibu ini. Sudahlah kena dosa berzina, terancam pula kena sanksi pelanggaran disiplin PNS. Jadi dobel-dobel kan ‘sakit’nya. Padahal motivasinya cuma balas dendam saja. Walaupun bisa jadi selain balas dendam ada unsur suka sama suka juga dengan pasangan selingkuhnya.

Tadi saya sempat nyeletuk, “selingkuh jangan dibalas selingkuh” yang langsung ditanggapi teman saya “trus dibalas apa dong?”. Hahaha.

Menurut teman saya yang satu lagi, daripada balas selingkuh, lebih baik si ibu ini langsung minta cerai saja. Tapi mungkin ibu itu masih pikir-pikir ya, bagaimana hak asuh anaknya, dll.

Yang jelas, adalah salah besar membalas perbuatan selingkuh suami/istri dengan selingkuh juga. Pertama, dosa. Kedua, tidak akan menyelesaikan masalah, malah timbul masalah baru. Oke lah misalnya kedudukan jadi seri, 1-1, rasanya puas. Tapi akan meninggalkan perasaan tersakiti bagi pasangan, dan juga guilty feeling bagi si pelaku selingkuh.

Di sisi lain, (langsung) mengajukan cerai juga mungkin bukan solusi terbaik. Saya pernah baca di rubrik konsultasi psikologi di sebuah tabloid. Jika pasangan selingkuh (dan ketahuan), sebaiknya kasih tahu pasangan bahwa perbuatannya itu sudah diketahui. Gak usah terus memata-matainya untuk mencari bukti lagi dan lagi, tanpa pernah mengkomunikasikannya.

Katakan to the point bahwa perbuatan (selingkuh)-nya telah terbongkar, dan katakan tegas bahwa dia harus memilih serta konsisten dan konsekuen dengan pilihannya. Seorang suami/istri yang baik dan ingin keluarganya selamat, pasti akan berusaha menjauhi selingkuhannya dan berhenti ‘main-main’. No sms, no bbm, pokoknya putus komunikasi. Bisa jadi dulu dia selingkuh karena ‘khilaf’ semata.

Nah, jika memang cuma khilaf dan menyatakan komitmen untuk ‘kembali’, siapkan hati untuk memaafkan pasangan dengan tulus dan beri kesempatan kepadanya untuk memperbaiki diri. Jangan terus mengingat dan sedikit-sedikit mengungkit soal perbuatannya dulu. Mengingat-ingat kesalahan yang sudah lalu hanya akan menyakiti pasangan dan diri sendiri.

Tapi jika si dia sulit untuk lepas dari selingkuhannya dan masih saja mencoba menjalin hubungan, maka tak ada gunanya untuk mempertahankan dia menjadi pasangan hidup. Karena pernikahan memerlukan komitmen dari kedua belah pihak: suami dan istri, untuk sama-sama menjaganya supaya tetap utuh dan ‘selamat’.

Jadi.. selingkuh dibalas pakai apa dong? Kan katanya jangan dibalas selingkuh juga? Haha.. rupanya si teman masih mengejar saya dengan pertanyaannya.

Mungkin jawabannya adalah: pertama, dibalas dengan doa yang baik, agar pasangan dan selingkuhannya segera bertobat. Kedua, ya itu tadi, seperti kata rubrik konsultasi psikologi: dibalas dengan ketegasan sikap. Siapkan diri, tentukan sikap, dan segera move on.

5 comments:

  1. Duh masa selingkuh dibales selingkuh, ngga ada bedanya dong kalo gitu ya. Setuju aku kalo dibales dengan ketegasan sikap, mending kita menjalin huungan dengan orang lain tapi landasannya jangan perselingkuhan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sip sip.. menjalin hubungan itu mustinya dilandasi saling percaya dan komitmen ya. Jangan sampai deh mencederai rasa percaya pasangan :)

      Delete
  2. Iya mak betul, tapi kalau menurut saya akan terjadi penurunan kepercayaan dari pasangan yg diselingkuhi. Kalau om Mario Teguh sama Bu lina sih bikin perjanjian dari awal ya, kalau salah satu dari mereka selingkuh langsung cerai.

    Ga kebayang sakit hatinya diselingkuhin pasangan, naudzubillah.

    Salam kenal Mak ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener.. selingkuh pasti menyebabkan penurunan kepercayaan thd pasangan, dan mungkin juga penurunan percaya diri alias pede.

      Wah.. mantap tuh perjanjiannya Pak Mario. Iyah, semoga nggak sampai selingkuh dan diselingkuhin ya Mak, aamiin..

      Salam kenal juga Mak Tetty, makasih udah berkunjung :)

      Delete
  3. Cerita pns tentang selingkuh di dunia pns memang sering terjadi mba ofi. Bahkan ada juga yang sampai ke perceraian hingga ke jenjang pernikahan. Ditempatku yang dulu, yang namanya selingkuh sering didepan mata. Gak jauh-jauh teman-temanku sendiri. Makanya, terkadang saya lebih baik menghindar atau bahkan tidak mengetahui sama sekali karena itu beban berat bagi saya pribadi. Di diemin saya termasuk orang zalim. Dibilang kadang bisa jadi permusuhan. Simalakama pokoknya.

    Saya sepakt dengan mba ofi, selingkuh dibalas selingkuh memang tidak menyelesaikan masalah. Malah bisa menambah masalah. Harusnya bisa seperti motto pegadaian:"menyelesaikan masalah tanpa masalah". Oleh karena itu, satu solusi yang bisa diimplemetasikan, yakni sabar dan ikhlas. Memang beras menerapkan itu karena menyangkut nafsu. Pada kenyataanya misalnya nafsu balas dendam, nasfsu kebencian, hingga hawa nafsu lainya yang seringkali tidak disadari.

    ReplyDelete