Ini mungkin cerita sweet moment yang tak biasa. Karena saya
ingin berkisah tentang cerita bersama nenek saya. Nenek? Hmm, biasanya sweet moment itu bersama kekasih,
suami/istri, atau sahabat. Biarlah, saya tetap akan berkisah tentang sweet moment bersama nenek. Sekalian mengenang
beliau yang telah lama dipanggil oleh-Nya.
Mbah Uti, begitu saya
memanggil nenek. Semasa kecil hingga tamat SMP, saya tinggal bersama Mbah Uti. Banyak
orang bilang, saya adalah cucu kesayangan beliau. Hmm, iya kah? Saya sebetulnya
tak merasa diistimewakan. Hanya memang kebetulan, saya lah cucu yang sempat
tinggal lama bersama Mbah Uti.
Yang paling saya ingat,
dulu sewaktu TK, setiap pagi Mbah Uti akan menyisir rambut saya yang
panjang. Kepang dua atau kuncir dua. Dengan jepit dan karet rambut warna-warni.
Tak lupa minyak rambut ‘jadul’ yang membuat rambut saya hitam mengkilat dan
gampang disisir.