Pages

Sunday, April 24, 2011

spring: ternyata..


Rotterdam, April 2011. Ranting-ranting gundul yang menghitam sepanjang winter telah berubah wujud, kembali hidup dengan dedaunan yang menghijau. Tunas-tunas daffodil bermunculan, kian hari kian tumbuh, dengan warna kuning khasnya yang cantik. Orang-orang mulai menanggalkan winter coat mereka – yang seringnya berwarna gelap – dan menggantinya dengan kaos dan blus ringan yang warna-warni. Sepatu boot pun berganti dengan sepatu pantovel, atau bahkan sandal. 

Yup, spring is coming..!

if you only knew..



Ah, itu dia di sana, sudah menungguku. Syal bunga-bunga di lehernya melambai ringan tertiup angin musim semi yang sejuk, senada dengan cardigan biru muda yang dikenakannya. Kukayuh sepedaku mendekatinya, tak ingin dia terlalu lama menunggu.

Hari ini dia tampak cantik dan serasi dengan alam yang membingkainya. Berdiri dilatari rumput yang menghampar hijau, dengan bunga daffodil yang bermekaran berwarna kuning dan putih di sana-sini, sosoknya terlihat bagaikan lukisan alam yang cantik.

Helai rambutnya menghantarkan aroma khas ke hidungku ketika kutepikan sepeda dan beranjak ke sisinya.

Monday, April 18, 2011

Happy Birthday, Nadaa..

“Lho, mau dibawa ke mana tuh Daa..?”

Bunda heran melihat kamu berjalan ke luar rumah sambil menenteng tas kresek berisikan anggur dari kulkas.

“Buat temen-temenku Bun. Tadi kan aku bawa anggur sambil main, trus kubagi sama Vina sama Farah sama Yuyun juga. Ternyata mereka pada suka. Jadi ini aku ambilin lagi buat mereka.”

Ya’elah, tapi kenapa semuanya dikeluarin Ndhuk.. itu kan buat persediaan kita, batin Bunda dalam hati. Antara dongkol dan geli, sekaligus kagum terhadap kedermawananmu.

Monday, April 11, 2011

belum ada judul (3)

[Lelaki]

Sial. Akubenar-benar tidak bisa konsentrasi sepanjang sesi mengajarku tadi. Beberapa pertanyaan dari mahasiswa bahkan sempat membuatku gelagapan. Biasanya, walaupun kurang tidur akibat semalaman begadang, aku merasa fine-fine aja.  Tidak seperti seharian tadi..

Entah kenapa sejak semalam benakku dipenuhi oleh bayangan Evelyn, perempuan masalaluku. Wajahnya, senyumnya, cara bertuturnya.. segalanya tentang dia sungguh merajai pikiranku. Hhh.. harusnya aku sadar, dia sudah bukan milikku lagi. Selain itu, aku harus mengajar..! Bukannya malah membiarkan anganku mengembara ke mana-mana.

kisah catatan hati: sebuah inspirasi


(Catatan ini sempat saya ikutkan dalam Audisi Penulis Buku "Asma Nadia Inspirasiku", yang diadakan oleh Leutika, tapi enggak lolos seleksi.. :D)


Maret 2008

Aku sedang asyik mengepel teras rumah ketika tiba-tiba perut bagian bawahku terasa sakit. Deg. Jangan-jangan.. 

 Buru-buru kutinggalkan ember beserta kain pelnya, segera bergegas ke toilet. Tubuhku terasa lemas ketika kulihat bercak merah muda di sana.
 
Ya Allah, please, jangan lagi..

belum ada judul (2)

[Lelaki]

Pagi ini aku berangkat ke kampus dengan terburu-buru. Mulutku masih sibuk mengunyah potongan terakhir sandwich ketika aku keluar dari mobil dan bergegas menuju ke T building, kantor sekaligus tempatku mengajar.

Semalaman aku terlalu asyik mengerjakan komposisi musik terbaruku. Masih eksperimen sebenarnya, dan belum bisa dibilang sempurna. Sebuah ruangan di salah satu sudut apartemenku yang kusulap menjadi studio musik selalu berhasil membuatku untuk berlama-lama di dalamnya. Tak jarang kudapati diriku terbangun keesokan paginya di sana, masih dengan earphone terpasang di telingaku.

Saturday, April 9, 2011

belum ada judul


[Lelaki]

Namaku Reynold Halls. Jenuh dengan profesi sebagai arsitek, di sinilah aku sekarang. Mengajar di sebuah institut housing ternama di Belanda, setelah beberapa tahun kuhabiskan untuk mengejar Ph.D di bidang applied economics.

Beberapa kawan berkata bahwa aku kurang beruntung dalam kehidupan percintaanku. Menikah di usia yang cukup matang ternyata tidak membuatku sanggup untuk bertahan dalam perkawinanku. Tapi apa mau dikata..? Life must go on. Dan kurasa aku masih harus bersyukur karena mantan istriku masih mengijinkanku untuk sekali-sekali menghabiskan waktu bersama Phoebe dan Laura, dua gadis kecilku.

Sunday, April 3, 2011

dia, ternyata..


Minggu yang melelahkan. Group work yang berjalan alot, presentasi hampir tiap hari, plus report yang harus disubmit sesegera mungkin benar-benar menguras energi dan pikiranku. Untunglah hari ini semuanya sudah berakhir. Minimal, untuk sementara.

Aku sudah siap untuk membuka kunci sepedaku dan pulang ke apartemen ketika dia datang. Lelaki itu.

“Kamu jadi mau pergi? Sama dia?” tanyanya dengan gaya khasnya: sok cool. Huh, benar-benar gaya yang sering membuatku sebal sekaligus gemas.