Pages

Monday, April 11, 2011

belum ada judul (3)

[Lelaki]

Sial. Akubenar-benar tidak bisa konsentrasi sepanjang sesi mengajarku tadi. Beberapa pertanyaan dari mahasiswa bahkan sempat membuatku gelagapan. Biasanya, walaupun kurang tidur akibat semalaman begadang, aku merasa fine-fine aja.  Tidak seperti seharian tadi..

Entah kenapa sejak semalam benakku dipenuhi oleh bayangan Evelyn, perempuan masalaluku. Wajahnya, senyumnya, cara bertuturnya.. segalanya tentang dia sungguh merajai pikiranku. Hhh.. harusnya aku sadar, dia sudah bukan milikku lagi. Selain itu, aku harus mengajar..! Bukannya malah membiarkan anganku mengembara ke mana-mana.


Untunglah aku cukup profesional untuk bisa menguasai keadaan, walaupun mahasiswa-mahasiswa itu lumayan kritis. Tapi tunggu dulu.. kurasa tidak semuanya. Ada satu mahasiswi yang sedari tadi terlihat diam, entah menyimak kuliahku, atau pikirannya pun terbang ke mana-mana, seperti.. aku? Haha, tiba-tiba aku jadi tergelitik untuk mencari tahu.

“So, how do you think you can apply this theory in your working place..?”

Pertanyaanku sempat membuatnya sedikit tergagap. Kaget, sepertinya. Tapi hanya sebentar, sedetik kemudian sederet kalimat meluncur deras dari mulut mungilnya. Jawabannya yang cerdas seketika menggugurkan asumsiku semula. Ternyata di balik diamnya, gadis ini memiliki ‘sesuatu’.

“And where are you from..?” tanyaku lagi, setelah jawabnnya yang panjang lebar itu.

“Me..?”

Wajah innocent-nya mau tak mau membuatku tersenyum geli sambil mengangguk. Masih dengan mimik polosnya, dia menjawab lagi.

“I am from Indonesia...”


[Perempuan]

Aku menghirup aroma kopi yang baru saja kubuat, sebelum menyesapnya perlahan. Hmmm... wangi kopi selalu mampu menaikkan mood-ku. Dari dulu aku memang penikmat kopi, minimal secangkir kopi dalam sehari. Apalagi di musim ujian seperti ini, secangkir – bahkan lebih – kopi menjadi teman setiaku sepanjang malam, berkutat dengan segala artikel dan slide kuliah yang memusingkan.

Tanganku bergerak menyalakan Tatum, laptop kesayanganku. Haha, mungkin kalian heran, laptop kok dikasih nama, macam hewan piaraan saja. Tapi ya.. itulah aku. Kadang ada sisi diriku yang mungkin terlihat aneh di mata orang lain yang tidak benar-benar mengenalku.

Hei.. aneh..? Tiba-tiba aku jadi tengingat dosen satu itu, yang kusebut ‘aneh’.  Pagi tadi dia terlihat begitu cool dengan kemeja lengan pendek warna terakota dipadu jeans biru gelap. Dia masuk kelas dengan langkah tergesa, rambut  coklat ikalnya tampak lebih tak beraturan daripada biasanya. Mungkin terburu-buru hingga tak sempat lagi menyisir rambut, pikirku nakal.

Seperti biasa, aku merasa cukup hanya dengan menjadi pendengar yang baik di dalam kelas. Beberapa pertanyaan dan tanggapan yang dilontarkan teman-teman toh sudah mewakili apa yang ada di kepalaku. Hingga tiba-tiba dia -- dosen itu -- bertanya kepadaku,

“So, how do you think you can apply this theory in your working place..?” Tatapan matanya sejenak membuatku kikuk dan tergeragap.

Merasa tak siap dengan pertanyaan tiba-tiba, aku menjawab sekenanya. Kuceritakan saja soal pekerjaanku di kantor sehari-hari selama di Indonesia. Syukurlah sepertinya dia puas dengan jawabanku, walaupun setelahnya aku masih ditanya,

“Where are you from..?”

Hmm.. kenapa cuma aku yang mendapat pertanyaan ini ya..? Padahal sedari tadi beberapa teman yang saling memberi pertanyaan dan jawaban dengannya tidak sampai ditanya asal-usulnya. Itulah mengapa aku merasa perlu memastikan padanya tentang pertanyaan ini.

“I am from Indonesia...,” aku menjawab sesaat setelah dia tersenyum dan menganggukkan kepala, sambil matanya tak lepas menatapku.

Entahlah, tapi aku merasa tatapannya yang dalam seperti hangat menyapaku. Menjalarkan rasa tak menentu di dadaku. Hingga diam-diam kurasakan ada yang bergetar di dalam sana.
Hatiku.


(sepertinya bersambung lagi.. :D)

No comments:

Post a Comment