Siang-siang, baru saja mulai makan nasi kotak sepulang
dari rapat di kantor orang, ada yang membuka obrolan di ruangan. Temanya selingkuh.
Saya jadi tergoda pengin menuliskan sedikit di blog.
Jadi begini, ada PNS (perempuan) yang dilaporkan ke
instansinya dan ke Inspektorat oleh suaminya karena selingkuh (sampai ke tahap
hubungan intim). Nah, katanya, alasan si ibu PNS ini selingkuh adalah karena
ingin balas dendam terhadap suaminya yang udah selingkuh duluan.
Nah lho.. kasihan juga ibu ini. Sudahlah kena dosa
berzina, terancam pula kena sanksi pelanggaran disiplin PNS. Jadi dobel-dobel
kan ‘sakit’nya. Padahal motivasinya cuma balas dendam saja. Walaupun bisa jadi
selain balas dendam ada unsur suka sama suka juga dengan pasangan selingkuhnya.
Tadi saya sempat nyeletuk, “selingkuh jangan dibalas
selingkuh” yang langsung ditanggapi teman saya “trus dibalas apa dong?”.
Hahaha.
Menurut teman saya yang satu lagi, daripada balas
selingkuh, lebih baik si ibu ini langsung minta cerai saja. Tapi mungkin ibu
itu masih pikir-pikir ya, bagaimana hak asuh anaknya, dll.
Yang jelas, adalah salah besar membalas perbuatan
selingkuh suami/istri dengan selingkuh juga. Pertama, dosa. Kedua, tidak akan
menyelesaikan masalah, malah timbul masalah baru. Oke lah misalnya kedudukan
jadi seri, 1-1, rasanya puas. Tapi akan meninggalkan perasaan tersakiti bagi
pasangan, dan juga guilty feeling
bagi si pelaku selingkuh.
Di sisi lain, (langsung) mengajukan cerai juga mungkin
bukan solusi terbaik. Saya pernah baca di rubrik konsultasi psikologi di sebuah
tabloid. Jika pasangan selingkuh (dan ketahuan), sebaiknya kasih tahu pasangan
bahwa perbuatannya itu sudah diketahui. Gak usah terus memata-matainya untuk
mencari bukti lagi dan lagi, tanpa pernah mengkomunikasikannya.
Katakan to the
point bahwa perbuatan (selingkuh)-nya telah terbongkar, dan katakan tegas bahwa dia harus
memilih serta konsisten dan konsekuen dengan pilihannya. Seorang suami/istri
yang baik dan ingin keluarganya selamat, pasti akan berusaha menjauhi
selingkuhannya dan berhenti ‘main-main’. No sms, no bbm, pokoknya putus
komunikasi. Bisa jadi dulu dia selingkuh karena ‘khilaf’ semata.
Nah, jika memang cuma khilaf dan menyatakan komitmen
untuk ‘kembali’, siapkan hati untuk memaafkan pasangan dengan tulus dan beri kesempatan
kepadanya untuk memperbaiki diri. Jangan terus mengingat dan sedikit-sedikit
mengungkit soal perbuatannya dulu. Mengingat-ingat kesalahan yang sudah lalu hanya
akan menyakiti pasangan dan diri sendiri.
Tapi jika si dia sulit untuk lepas dari selingkuhannya
dan masih saja mencoba menjalin hubungan, maka tak ada gunanya untuk
mempertahankan dia menjadi pasangan hidup. Karena pernikahan memerlukan
komitmen dari kedua belah pihak: suami dan istri, untuk sama-sama menjaganya
supaya tetap utuh dan ‘selamat’.
Jadi.. selingkuh dibalas
pakai apa dong? Kan katanya jangan dibalas selingkuh juga? Haha.. rupanya
si teman masih mengejar saya dengan pertanyaannya.
Mungkin jawabannya adalah: pertama, dibalas dengan doa
yang baik, agar pasangan dan selingkuhannya segera bertobat. Kedua, ya itu
tadi, seperti kata rubrik konsultasi psikologi: dibalas dengan ketegasan sikap.
Siapkan diri, tentukan sikap, dan segera move
on.
Duh masa selingkuh dibales selingkuh, ngga ada bedanya dong kalo gitu ya. Setuju aku kalo dibales dengan ketegasan sikap, mending kita menjalin huungan dengan orang lain tapi landasannya jangan perselingkuhan
ReplyDeleteSip sip.. menjalin hubungan itu mustinya dilandasi saling percaya dan komitmen ya. Jangan sampai deh mencederai rasa percaya pasangan :)
DeleteIya mak betul, tapi kalau menurut saya akan terjadi penurunan kepercayaan dari pasangan yg diselingkuhi. Kalau om Mario Teguh sama Bu lina sih bikin perjanjian dari awal ya, kalau salah satu dari mereka selingkuh langsung cerai.
ReplyDeleteGa kebayang sakit hatinya diselingkuhin pasangan, naudzubillah.
Salam kenal Mak ;)
Bener.. selingkuh pasti menyebabkan penurunan kepercayaan thd pasangan, dan mungkin juga penurunan percaya diri alias pede.
DeleteWah.. mantap tuh perjanjiannya Pak Mario. Iyah, semoga nggak sampai selingkuh dan diselingkuhin ya Mak, aamiin..
Salam kenal juga Mak Tetty, makasih udah berkunjung :)
Cerita pns tentang selingkuh di dunia pns memang sering terjadi mba ofi. Bahkan ada juga yang sampai ke perceraian hingga ke jenjang pernikahan. Ditempatku yang dulu, yang namanya selingkuh sering didepan mata. Gak jauh-jauh teman-temanku sendiri. Makanya, terkadang saya lebih baik menghindar atau bahkan tidak mengetahui sama sekali karena itu beban berat bagi saya pribadi. Di diemin saya termasuk orang zalim. Dibilang kadang bisa jadi permusuhan. Simalakama pokoknya.
ReplyDeleteSaya sepakt dengan mba ofi, selingkuh dibalas selingkuh memang tidak menyelesaikan masalah. Malah bisa menambah masalah. Harusnya bisa seperti motto pegadaian:"menyelesaikan masalah tanpa masalah". Oleh karena itu, satu solusi yang bisa diimplemetasikan, yakni sabar dan ikhlas. Memang beras menerapkan itu karena menyangkut nafsu. Pada kenyataanya misalnya nafsu balas dendam, nasfsu kebencian, hingga hawa nafsu lainya yang seringkali tidak disadari.