[posting tulisan yang pernah diikutkan di event #7BulananMama Nutrisi untuk Bangsa, tapi nggak menang :D]
Dear Diary..
Mau cerita 7 bulanan si sulung Nadaa. Biarpun anak sulung, tapi merupakan
kehamilan ke-tiga! Yak betul.. Sebelumnya saya sudah pernah dua kali hamil dan
dua kali pula keguguran, hiks.
Saat hamil Nadaa, saya bekerja di sebuah kontraktor yang sedang kejar
tayang proyek pembangunan mall baru di Makassar. Padahal keluarga dan kerabat
wanti-wanti agar saya tak terlalu capek. But the show must go on.
Ternyata Nadaa yang masih dalam kandungan kuat dan kooperatif. Oke saja
diajak turun ke proyek, dan pulang-pergi rumah-kantor-proyek naik boncengan
vespa tua ayahnya. Hingga usia 7 bulan di dalam perut, dia benar-benar tumbuh
di lingkungan proyek yang ‘keras’. Pulang malam pun sudah biasa :D
Tepat di usia kehamilan 7 bulan, saya bersiap terbang ke Semarang, ingin
melahirkan didampingi Ibu. Saya mudik cuma ‘berdua’ dengan Nadaa di perut,
karena ayahnya belum bisa cuti dari kantor.
Dokter kandungan menyatakan saya dan jabang bayi sehat; aman untuk terbang.
Beliau membekali saya dengan surat keterangan untuk ditunjukkan kepada
pramugari.
Dengan perut buncit, saya pede saja masuk ke dalam pesawat sendirian tanpa
pendamping. Jadilah acara “7 bulanan mama” saya lewatkan berdua si jabang bayi
di atas pesawat, hehe. Alhamdulillah penerbangan berjalan lancar, dan kami pun
selamat tiba di Semarang.
***
kebayang gimana romantisnya berduaan sama si jabang banyinya, mak.. sambil menikmati perjalanan dan pekerjaan pula.
ReplyDeletekeren lah mak Ofi, :)